kecilkan semua  

Teks -- Roma 12:1-4 (TB)

Tampilkan Strong
Konteks
Persembahan yang benar
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. 12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. 12:4 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,
Paralel   Ref. Silang (TSK)   Ref. Silang (FULL)   ITL  
Daftar Isi

Catatan Kata/Frasa
Full Life , Jerusalem , Ende , Ref. Silang FULL

Catatan Kata/Frasa
Hagelberg

Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry , SH , Utley , Topik Teologia , TFTWMS

kecilkan semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Rm 12:1 - TUBUHMU SEBAGAI PERSEMBAHAN YANG HIDUP. Nas : Rom 12:1 Orang percaya seharusnya mempunyai keinginan tulus-ikhlas untuk menyenangkan hati Allah dalam kasih, pengabdian, pujian dan kekudusa...

Nas : Rom 12:1

Orang percaya seharusnya mempunyai keinginan tulus-ikhlas untuk menyenangkan hati Allah dalam kasih, pengabdian, pujian dan kekudusan, serta mempersembahkan tubuh untuk pelayanan.

  1. 1) Keinginan terbesar kita seharusnya hidup kudus dan berkenan kepada Allah. Ini menuntut memisahkan diri dari dunia dan makin mendekati Allah (ayat Rom 12:2). Kita harus hidup bagi Allah, menyembah Dia, menaati Dia, bersama dengan Dia menentang dosa dan membela kebenaran, menolak dan membenci kejahatan, melakukan pekerjaan baik untuk orang lain, meniru Kristus, mengikut Dia, melayani Dia, hidup sesuai dengan Roh dan dipenuhi oleh Roh.
  2. 2) Kita harus mempersembahkan tubuh kita kepada Allah sebagai sudah mati kepada dosa dan sebagai rumah Roh Kudus

    (lihat cat. --> Rom 12:2 berikut;

    [atau ref. Rom 12:2]

    bd. 1Kor 6:15,19).

Full Life: Rm 12:2 - JANGANLAH KAMU MENJADI SERUPA ... TETAPI BERUBAHLAH. Nas : Rom 12:2 Beberapa hal tersirat di sini oleh Paulus: 1) Kita harus sadar bahwa sistem dunia ini jahat adanya (Kis 2:40; Gal 1:4) dan d...

Nas : Rom 12:2

Beberapa hal tersirat di sini oleh Paulus:

  1. 1) Kita harus sadar bahwa sistem dunia ini jahat adanya (Kis 2:40; Gal 1:4) dan di bawah pemerintahan Iblis (Yoh 12:31; 1Yoh 5:19;

    lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA).

  2. 2) Kita harus bersikap tegas terhadap segala cara yang berlaku dan populer dari roh dunia sambil memberitakan kebenaran kekal dan standar kebenaran Firman Allah demi Kristus (1Kor 1:17-24).
  3. 3) Kita harus membenci kejahatan, mengasihi yang benar (ayat Rom 12:9; 1Yoh 2:15-17;

    lihat cat. --> Ibr 1:9)

    [atau ref. Ibr 1:9]

    dan menolak untuk berserah pada aneka macam keduniawian di sekitar gereja, seperti keserakahan, mementingkan diri, pemikiran humanistik, siasat-siasat politik, iri hati, kebencian, dendam, kecemaran, bahasa yang tidak senonoh, hiburan duniawi, pakaian yang tidak sopan, kedursilaan, narkotika, minuman keras dan persekutuan dengan orang duniawi.
  4. 4) Pikiran kita harus diselaraskan dengan cara Allah (1Kor 2:16; Fili 2:5) dengan membaca serta merenungkan Firman-Nya (Mazm 119:11,148; Yoh 8:31-32; 15:7). Rencana dan cita-cita kita harus ditentukan oleh kebenaran sorgawi dan abadi, bukan oleh zaman yang jahat, sekular, dan sementara.

Jerusalem: Rm 12:1-8 - -- Jemaat Kristen mengganti Bait Allah di Yerusalem, Maz 2:6; 40:9, dan Roh Kudus yang mendiami jemaat itu memperdalam kehadiran Allah di tengah umatNya ...

Jemaat Kristen mengganti Bait Allah di Yerusalem, Maz 2:6; 40:9, dan Roh Kudus yang mendiami jemaat itu memperdalam kehadiran Allah di tengah umatNya yang kudus, 1Ko 3:16-17; 2Ko 6:16; Efe 2:20-22. Dengan demikian Roh Kudus juga menginspirasikan ibadat yang baru dan rohani, Rom 1:9+; Rom 12:1. Sebab orang beriman adalah anggota Kristus, 1Ko 6:15-20. Dalam tubuhNya yang disalibkan tetapi dibangkitkan Kristus menjadi tempat kehadiran Allah yang baru dan tempat ibadat yang baru pula, Mat 12:6-7; 26:61 dsj; Mat 27:40 dsj; Yoh 2:19-22+; Yoh 4:20-21; Kis 6:13-14; 7:48; Ibr 10:4-10+; Wah 21:10+.

Jerusalem: Rm 12:1 - ibadahmu yang sejati Terjemahan lain: ibadahmu yang kerohanian. Ibadah Kristen ini diperlawankan dengan ibadah Yahudi lain dan ibadah kafir, bdk Hos 6:6. Bdk Rom 1:9+.

Terjemahan lain: ibadahmu yang kerohanian. Ibadah Kristen ini diperlawankan dengan ibadah Yahudi lain dan ibadah kafir, bdk Hos 6:6. Bdk Rom 1:9+.

Jerusalem: Rm 12:3 - ukuran iman Iman itu ialah macam-macam karunia rohani yang berurat-berakar dalam iman dan oleh Allah dibagikan kepada anggota-anggota jemaat untuk menjamin kehidu...

Iman itu ialah macam-macam karunia rohani yang berurat-berakar dalam iman dan oleh Allah dibagikan kepada anggota-anggota jemaat untuk menjamin kehidupan dan perkembangan jemaat itu.

Ende: Rm 12:1 - Oleh sebab itu jaitu berdasarkan asas-asas jang diutarakan dalam bagian I. Dapat pula ditanggap sebagai penghubung bagian II dengan kalimat terachir bagian I, jaitu ...

jaitu berdasarkan asas-asas jang diutarakan dalam bagian I. Dapat pula ditanggap sebagai penghubung bagian II dengan kalimat terachir bagian I, jaitu Rom 11:36. Memang bagian II menerangkan, bagaimana umat harus memuliakan Allah dan mengabdi kepadanja dengan kelakuan jang baik.

Ende: Rm 12:1 - Demi kerahiman Allah jaitu dengan ingat akan pernjataan kerahiman Allah jang terurai dalam bagian I, jang harus mendorong mereka untuk memenuhi sjarat-sjarat dan tjita-tji...

jaitu dengan ingat akan pernjataan kerahiman Allah jang terurai dalam bagian I, jang harus mendorong mereka untuk memenuhi sjarat-sjarat dan tjita-tjita hidup baru.

Ende: Rm 12:1 - Kurban Memang memenuhi tuntutan-tuntutan dan tjita-tjita Indjil berarti hidup berkurban.

Memang memenuhi tuntutan-tuntutan dan tjita-tjita Indjil berarti hidup berkurban.

Ende: Rm 12:2 - Mendjelmalah Mendjadi manusia baru djuga dalam tjara berpikir dan dalam tjita-tjitamu sesuai dengan Indjil.

Mendjadi manusia baru djuga dalam tjara berpikir dan dalam tjita-tjitamu sesuai dengan Indjil.

Ref. Silang FULL: Rm 12:1 - menasihatkan kamu // sebagai persembahan · menasihatkan kamu: Ef 4:1; 1Pet 2:11 · sebagai persembahan: Rom 6:13,16,19; 1Kor 6:20; 1Pet 2:5

· menasihatkan kamu: Ef 4:1; 1Pet 2:11

· sebagai persembahan: Rom 6:13,16,19; 1Kor 6:20; 1Pet 2:5

Ref. Silang FULL: Rm 12:2 - menjadi serupa // dengan dunia // pembaharuan budimu // manakah kehendak // yang berkenan · menjadi serupa: 1Pet 1:14 · dengan dunia: 1Kor 1:20; 2Kor 10:2; 1Yoh 2:15 · pembaharuan budimu: Ef 4:23 · manakah kehend...

· menjadi serupa: 1Pet 1:14

· dengan dunia: 1Kor 1:20; 2Kor 10:2; 1Yoh 2:15

· pembaharuan budimu: Ef 4:23

· manakah kehendak: Ef 5:17; [Lihat FULL. Ef 5:17]

· yang berkenan: 1Tim 5:4; [Lihat FULL. 1Tim 5:4]

Ref. Silang FULL: Rm 12:3 - dianugerahkan kepadaku · dianugerahkan kepadaku: Rom 15:15; 1Kor 15:10; Gal 2:9; Ef 3:7; 4:7; 1Pet 4:10,11

· dianugerahkan kepadaku: Rom 15:15; 1Kor 15:10; Gal 2:9; Ef 3:7; 4:7; 1Pet 4:10,11

Ref. Silang FULL: Rm 12:4 - mempunyai tugas · mempunyai tugas: 1Kor 12:12-14; Ef 4:16

· mempunyai tugas: 1Kor 12:12-14; Ef 4:16

kecilkan semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Hagelberg: Rm 12:1 - -- 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan712 agar kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kud...

12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan712 agar kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang masuk akal.713

Pemakaian kata karena itu menyatakan bahwa dorongan ini mempunyai dasar dalam kemurahan Allah yang sudah diuraikan oleh Paulus dalam pasal 11:25-32, suatu nats yang merupakan puncak dari seluruh diskusi teologia Surat Roma. Maka, secara langsung istilah karena itu menunjuk pada pasal 11:25-32, dan secara tidak langsung istilah ini menunjuk pada segala sesuatu yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam Surat Roma pasal 1-11, yang menjadi dasar bagi dorongan-dorongan bagian ini.

...demi kemurahan Allah aku menasihatkan...

Inilah dasar motivasi dan dorongan yang bersifat Kristen. Di luar Kristus orang menyampaikan dorongan yang berdasarkan ancaman, terutama ancaman hukuman kekal. Orang lain mendorong pengikutnya dengan memakai kuasa kebencian, tetapi Allah kita mendorong kita dengan kuasa kasih.

Pemakaian istilah menasihatkan dalam ayat ini tidak berarti bahwa ini hanya bersifat nasihat untuk dipertimbangkan. Istilah ini menunjuk pada suatu panggilan pada ketaatan yang berakar dalam Injil Kristus, sehingga "nasihat" yang dimaksudkan mempunyai wibawa yang sangat kuat.

...agar kamu mempersembahkan tubuhmu...

Seperti apa yang sudah dikatakan dalam pasal 6:13, 16, dan 19, (di mana istilah ini diterjemahkan "menyerahkan") kita dihimbau untuk menyerahkan atau mempersembahkan diri kita pada kehendak Allah.

Hodges714 cenderung menerima terjemahan "menyerahkan" karena kaitan yang erat antara nats ini dan pasal 6-8, sedangkan Cranfield715 cenderung menerima terjemahan mempersembahkan, terutama karena istilah ini adalah istilah yang biasa untuk menceritakan bagaimana orang mempersembahkan persembahan. Sebenarnya dua terjemahan ini menjadi satu dalam konteks ini, karena hidup kita yang diserahkan juga menjadi persembahan, "ibadah" yang tepat.

Penyerahan, atau persembahan hidup kita bukan merupakan sesuatu yang hanya dilakukan sekali saja dalam proses pendewasaan Kristen. Yang dimaksudkan adalah hidup yang taat karena iman yang berkembang, sama seperti penyerahan yang diuraikan dalam pasal 6, di mana kita, anggota-anggota tubuh kita harus menjadi "alat-alat kebenaran", dan kita "hidup dalam pembaharuan hidup".

...tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah...

Kalau kita membaca pasal 6-8 sekali lagi, maka sungguh jelas istilah hidup tidak dipakai di sini secara kebetulan. Kematian tubuh kita adalah masalah yang didiskusikan dalam pasal 7-8, terutama dalam pasal 7:23-25 dan pasal 8:10-11. Dari nats tersebut kita mengerti bahwa hanya Roh Allah yang dapat "menghidupkan tubuh maut kita" supaya kita dapat melakukan kehendak Allah.

Dalam ibadah Perjanjian Lama tubuh-tubuh binatang yang hidup dimatikan untuk dipersembahkan di mezbah Allah, sedangkan dalam ibadah kita, tubuh-tubuh yang mati dipersembahan sebagai persembahan yang hidup oleh karena kuasa Roh Allah. Bukankah kontras antara ibadah hukum Taurat dan ibadah kita dalam kasih karunia Allah mencerminkan tema Surat Roma, yaitu bahwa orang yang dibenarkan melalui iman akan hidup? Dalam ibadah di luar Kristus, segala macam persembahan yang mati dipersembahkan kepada Allah. Dalam Kristus, tubuh kita yang mati Dia hidupkan, dan dan itu menjadi persembahan kita.716

Dan kalau tubuh kita sudah dihidupkan oleh Roh Kudus sesuai dengan Roma pasal 7-8, maka tubuh kita sudah menjadi kudus dan berkenan kepada Allah.

...itu adalah ibadahmu yang masuk akal.

Penyerahan anggota-anggota tubuh kita merupakan ibadahmu yang masuk akal. Sebagai imamat yang rajani, kita menjalankan ibadah dalam hidup kita sehari-hari. Kalau dulu, pelayanan atau ibadah imamat Lewi dijalankan di Bait Allah, tetapi kita menjalankan ibadah kita di setiap tempat, dengan tubuh yang sudah menjadi "persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah".

Hagelberg: Rm 12:1-2 - -- a. Ringkasan dari Pasal 5-8 12:1-2 Bagian ini bukan merupakan sesuatu yang baru, karena hal ini sudah dikatakan dalam pasal 6-8. Dalam pasal 9-11 or...

a. Ringkasan dari Pasal 5-8 12:1-2

Bagian ini bukan merupakan sesuatu yang baru, karena hal ini sudah dikatakan dalam pasal 6-8. Dalam pasal 9-11 orang-orang bukan Yahudi diberikan suatu dorongan yang kuat supaya mereka mau menerapkan kebenaran ini dengan segala kerendahan hati. Dalam bagian ini tema yang sama dilanjutkan.

Hagelberg: Rm 12:1 - -- 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan712 agar kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kud...

12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan712 agar kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang masuk akal.713

Pemakaian kata karena itu menyatakan bahwa dorongan ini mempunyai dasar dalam kemurahan Allah yang sudah diuraikan oleh Paulus dalam pasal 11:25-32, suatu nats yang merupakan puncak dari seluruh diskusi teologia Surat Roma. Maka, secara langsung istilah karena itu menunjuk pada pasal 11:25-32, dan secara tidak langsung istilah ini menunjuk pada segala sesuatu yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam Surat Roma pasal 1-11, yang menjadi dasar bagi dorongan-dorongan bagian ini.

...demi kemurahan Allah aku menasihatkan...

Inilah dasar motivasi dan dorongan yang bersifat Kristen. Di luar Kristus orang menyampaikan dorongan yang berdasarkan ancaman, terutama ancaman hukuman kekal. Orang lain mendorong pengikutnya dengan memakai kuasa kebencian, tetapi Allah kita mendorong kita dengan kuasa kasih.

Pemakaian istilah menasihatkan dalam ayat ini tidak berarti bahwa ini hanya bersifat nasihat untuk dipertimbangkan. Istilah ini menunjuk pada suatu panggilan pada ketaatan yang berakar dalam Injil Kristus, sehingga "nasihat" yang dimaksudkan mempunyai wibawa yang sangat kuat.

...agar kamu mempersembahkan tubuhmu...

Seperti apa yang sudah dikatakan dalam pasal 6:13, 16, dan 19, (di mana istilah ini diterjemahkan "menyerahkan") kita dihimbau untuk menyerahkan atau mempersembahkan diri kita pada kehendak Allah.

Hodges714 cenderung menerima terjemahan "menyerahkan" karena kaitan yang erat antara nats ini dan pasal 6-8, sedangkan Cranfield715 cenderung menerima terjemahan mempersembahkan, terutama karena istilah ini adalah istilah yang biasa untuk menceritakan bagaimana orang mempersembahkan persembahan. Sebenarnya dua terjemahan ini menjadi satu dalam konteks ini, karena hidup kita yang diserahkan juga menjadi persembahan, "ibadah" yang tepat.

Penyerahan, atau persembahan hidup kita bukan merupakan sesuatu yang hanya dilakukan sekali saja dalam proses pendewasaan Kristen. Yang dimaksudkan adalah hidup yang taat karena iman yang berkembang, sama seperti penyerahan yang diuraikan dalam pasal 6, di mana kita, anggota-anggota tubuh kita harus menjadi "alat-alat kebenaran", dan kita "hidup dalam pembaharuan hidup".

...tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah...

Kalau kita membaca pasal 6-8 sekali lagi, maka sungguh jelas istilah hidup tidak dipakai di sini secara kebetulan. Kematian tubuh kita adalah masalah yang didiskusikan dalam pasal 7-8, terutama dalam pasal 7:23-25 dan pasal 8:10-11. Dari nats tersebut kita mengerti bahwa hanya Roh Allah yang dapat "menghidupkan tubuh maut kita" supaya kita dapat melakukan kehendak Allah.

Dalam ibadah Perjanjian Lama tubuh-tubuh binatang yang hidup dimatikan untuk dipersembahkan di mezbah Allah, sedangkan dalam ibadah kita, tubuh-tubuh yang mati dipersembahan sebagai persembahan yang hidup oleh karena kuasa Roh Allah. Bukankah kontras antara ibadah hukum Taurat dan ibadah kita dalam kasih karunia Allah mencerminkan tema Surat Roma, yaitu bahwa orang yang dibenarkan melalui iman akan hidup? Dalam ibadah di luar Kristus, segala macam persembahan yang mati dipersembahkan kepada Allah. Dalam Kristus, tubuh kita yang mati Dia hidupkan, dan dan itu menjadi persembahan kita.716

Dan kalau tubuh kita sudah dihidupkan oleh Roh Kudus sesuai dengan Roma pasal 7-8, maka tubuh kita sudah menjadi kudus dan berkenan kepada Allah.

...itu adalah ibadahmu yang masuk akal.

Penyerahan anggota-anggota tubuh kita merupakan ibadahmu yang masuk akal. Sebagai imamat yang rajani, kita menjalankan ibadah dalam hidup kita sehari-hari. Kalau dulu, pelayanan atau ibadah imamat Lewi dijalankan di Bait Allah, tetapi kita menjalankan ibadah kita di setiap tempat, dengan tubuh yang sudah menjadi "persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah".

Hagelberg: Rm 12:1--13:14 - -- 1. Penyesuaian pada Aiwn/Aion Baru 12:1-13:14 Sebagai warga Aiwn/Aion Baru, dengan iman kita mengerti tempat diri kita dalam Tubuh Kristus dan di ba...

1. Penyesuaian pada Aiwn/Aion Baru 12:1-13:14

Sebagai warga Aiwn/Aion Baru, dengan iman kita mengerti tempat diri kita dalam Tubuh Kristus dan di bawah pemerintah kita, di mana kita selalu mengutamakan orang lain lebih dari diri kita sendiri.

Dalam pasal 6:4 Paulus berkata, "Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia... supaya, sama seperti Kristus dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita hidup dalam pembaharuan hidup." Hal yang sama dikatakan dalam pasal 6:11-12, di mana dia berkata, "...kamu mati terhadap dosa, tetapi hidup terhadap Allah dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana sehingga kamu mentaatinya dalam keinginan-keinginannya." Dengan kata lain, Paulus mau supaya kita menerapkan suatu perubahan yang sangat mendasar yang telah terjadi pada kita. Dulu kita berada dalam Aiwn/Aion Lama, dikuasai oleh Maut, tetapi sekarang kita sudah dipindahkan ke dalam Aiwn/Aion Baru, maka, janganlah kita tetap hidup sebagai hamba Maut.

Suatu pengamatan yang sangat mudah dimengerti, tetapi juga yang jarang diperhatikan, adalah bahwa bagian ini terdiri dari perintah-perintah yang dimaksudkan untuk ditaati. Walaupun demikian, orang yang dibenarkan oleh iman tidak menjadi orang yang taat secara otomatis. Ada teologia yang berkata bahwa setiap orang percaya, setiap orang yang dibenarkan karena iman pada Kristus, pasti hidup secara rohani. Kami tidak setuju. Memang ada suatu kepastian, yaitu bahwa mereka akan masuk Kerajaan Sorga, karena mereka sudah dibenarkan. Tetapi tidak ada kepastian bahwa setiap kita akan menyesuaikan hidup kita pada Aiwn/Aion Baru, seperti apa yang diperintahkan dalam bagian ini. Baik orang percaya yang taat, maupun orang percaya yang tidak taat, akan masuk Kerajaan Sorga sebagai orang yang tidak layak, tidak layak tetapi dibenarkan karena kemurahan Allah. Maka kita perlu mengingat bahwa ketaatan yang diharapkan dari kita tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi harus dijalankan dengan pertolongan dari Roh Allah, meskipun disertai pergumulan.

Hagelberg: Rm 12:1--15:13 - -- D. Perilaku Orang yang Dibenarkan karena Iman 12:1-15:13 Oleh karena orang yang dibenarkan karena iman mau melakukan kehendak Allah, maka langkah-lang...

D. Perilaku Orang yang Dibenarkan karena Iman 12:1-15:13

Oleh karena orang yang dibenarkan karena iman mau melakukan kehendak Allah, maka langkah-langkah kehendak Allah diuraikan secara khusus.

Dalam pasal 11:32 kita membaca bahwa tujuan Allah adalah "supaya Ia dapat menunjukkan kemurahanNya atas mereka semua". Maka "kemurahan" tersebut menjadi batu loncatan bagi Paulus supaya dia dapat menguraikan bagaimana orang percaya dapat melaksanakan kehendak Allah. Dalam pasal 6-8 prinsip-prinsip kehidupan yang sesuai dengan Aiwn/Aion Baru dan kehadiran Roh Allah diuraikan. Dalam bagian ini prinsip-prinsip tersebut diterapkan secara khusus dalam hidup kita. Jadi, bagian ini menguraikan secara nyata arti dari karya Roh Allah yang baru dikemukakan dalam pasal 8.

Hagelberg: Rm 1:18--15:13 - -- II. Injil 1:18-15:13 Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menen...

II. Injil 1:18-15:13

Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menentukan bentuk dan isi bagian utama dari suratnya." Perkataan ini tepat. Paulus tidak menyusun bagian ini (1:18-15:13) untuk menangani suatu situasi tertentu di kota Roma, tetapi bagian ini terbentuk sesuai dengan suatu "akal intern" dari Injil Kristus sendiri. Bukan tidak ada pengaruh sama sekali dari situasi di Roma. Mungkin rencana Paulus untuk mengadakan perjalanan ke Spanyol mempengaruhi beberapa perincian dalam surat ini, tetapi secara keseluruhan, bentuk dan isi bagian ini, 1:18-15:13, ditentukan dari logisnya Injil Kristus saja.

Dalam bagian utama ini isi dan akibat kebenaran dari Allah bagi manusia diuraikan.66

Hagelberg: Rm 12:2 - -- 12:2 Dan jangan kamu tetap717 menjadi serupa dengan dunia718 ini, tetapi jadilah tetap719 diubahkan720 oleh pembaharuan pikiranmu,721 sehingga kamu m...

12:2 Dan jangan kamu tetap717 menjadi serupa dengan dunia718 ini, tetapi jadilah tetap719 diubahkan720 oleh pembaharuan pikiranmu,721 sehingga kamu membedakan722 manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan,723 dan yang sempurna.724

Bagi Nygren, Roma pasal 12:2 merupakan "pedoman yang paling mendasar dari etika Paulus".725 Kalau kita tidak berjaga-jaga, maka kita menjadi serupa dengan aiwn/aion ini. Kalau kita mau hidup sesuai dengan keadaan kita dalam Aiwn/Aion Baru, maka kuasa Roh Allah disediakan untuk mengubahkan kita.

Sebagai orang percaya, hanya ada dua alternatif bagi kita. Kita dapat tunduk pada seruan dunia ini untuk disesuaikan, sehingga kita tidak menonjol lagi. Ataupun kita dapat disesuaikan pada dunia yang akan datang, sehingga kita tidak betah di dunia ini. Seorang manusia pasti tetap berubah dan berkembang, hanya arahnya yang dapat ditentukan. Ada yang berkembang ke arah dunia yang akan datang dan ada yang menjadi semakin serupa dengan dunia ini. Surat Roma menceritakan bagaimana orang percaya dapat berseru kepada nama Tuhan Yesus untuk mengatasi kuasa dunia ini, sehingga "diselamatkan" dari belenggu Murka, Dosa, hukum Taurat, dan Maut (pasal 5-8).

Dan jangan kamu tetap menjadi serupa dengan dunia ini...

Tekanan dari dunia dan dari dalam diri kita sendiri untuk tetap menyatu dengan dunia tidak berkurang dalam pendewasaan Kristen. Tetapi sekarang ada harapan yang sejati bagi kita, sesuai dengan segala sesuatu yang diuraikan dalam pasal 8.

...tetapi jadilah tetap diubahkan oleh pembaharuan pikiranmu...

Ada jalan lain bagi kita. Roh Allah mau mengubahkan kita, sehingga diri kita disesuaikan dengan Aiwn/Aion yang akan Datang.

Kadang-kadang ada hamba Tuhan yang berkata bahwa dalam pelayanan Roh Allah akal dan pikiran kita harus dihilangkan, atau dibuang, tetapi menurut nats ini pikiran kita harus dibaharui, dan bukan dihilangkan. Sebaiknya kita mengatakan bahwa segala pikiran manusia lama harus dibuang, tetapi pikiran kita harus dibaharui melalui karya Roh Allah. Apa yang dikatakan dalam nats ini tidak jauh berbeda dari Efesus 1:18, di mana Rasul Paulus berdoa, "Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang...."

Oleh karena penyerahan yang disebut di atas adalah "ibadah yang masuk akal" maka Paulus menekankan pentingnya pembaharuan pikiran sebagai jalannya penyerahan tubuh.726 Hodges berkata,

Jika pikiran kita selalu diganggu dengan masalah-masalah hukum Taurat, sehingga pikiran kita selalu terfokus pada dosa - atau jika pikiran kita terfokus pada dosa dalam bentuk yang manapun, semangat dan kuasa dari kerinduan rohani kita berkurang, dan rohani kita dapat dikalahkan. Tetapi pembaharuan pikiran berarti mengembangkan hati yang selalu terarah pada hidup dan damai sejahtera (bandingkan Roma 8:5,6).... Cara bagaimana kita dapat diubahkan oleh pembaharuan pikiran tidak diuraikan dalam konteks ini, tetapi proses itu cukup jelas. Perhatian kita harus diarahkan pada kerohanian hidup ini, pada urusan Kristus. Ini suatu proses yang dikerjakan dengan sengaja dan kesadaran yang penuh di mana Firman Allah menjangkau setiap sudut dari hidup kita, dan Roh Allah menghidupkan kita.727

Dalam Surat Ibrani hal yang sama dikatakan beberapa kali. Penulis Surat Ibrani berkata, "...pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus..." (pasal 3:1), "Karena itu, marilah kita menghampiri Allah dengan hati yang tulus ikhlas..." (terjemahan harafiah dari pasal 10:22), dan "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus... Ingatlah selalu akan Dia..." (pasal 12:2-3). Dengan merenungkan Dia, yaitu Yesus yang diilhamkan dalam Firman Allah, yang hidup dan mengasihi kita, pikiran kita dibaharui dan kita tetap diubahkan.

Kadang anak-anak Allah menjadi takut atau gelisah bahwa mereka tidak akan menangkap kehendak Allah bagi mereka. Walaupun mereka rindu untuk diubahkan oleh pembaharuan pikiran mereka, tetapi mereka takut bahwa karena suatu masalah, sikap, atau kelakuan, mereka akan kelewatan dan tidak jadi diubahkan. Sebenarnya hal ini tidak usah menjadi masalah, karena Tuhan kita tidak akan merugikan kita. Kalau kita sungguh mau mengenal Dia secara akrab, dan kalau kita sungguh mau mengalami pembaharuan pikiran, maka Dia tidak akan menolak kita. Tetapi kalau kita hanya mau main-main dengan Dia, maka tidak ada pembaharuan pikiran bagi kita. Dia mengerti isi hati kita.

...sehingga kamu membedakan manakah kehendak Allah...

Tujuan "pembaharuan pikiran" diuraikan dalam nats ini, yaitu supaya kehendak Allah dapat dimengerti dan dilakukan. Dari nats ini kita mengerti dua hal: 1) bahwa kalau belum dibaharui, pikiran orang percaya tidak sanggup membedakan kehendak Allah, dan 2) bahwa orang percaya yang menyerahkan tubuhnya kepada Tuhan, yang pikirannya dibaharui, dapat mengerti kehendak Allah tanpa pelayanan atau pertolongan dari seorang ahli, atau seorang hamba Tuhan. Nats ini mengangkat kaum awam sebagai pribadi yang dapat mengenal dan melayani Tuhan.728

...apa yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna.

Menurut Cranfield,729 penjelasan singkat ini dicatat supaya mereka yang dari latar belakang mistisisme tidak berpikir bahwa "kehendak Allah" menunjuk pada hubungan mistis dengan Allah, yang tidak terhalang dengan masalah etis. Allah yang kita kasihi adalah Allah yang baik, sehingga barangsiapa yang mau melakukan kehendakNya harus melakukan apa yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna.

Hagelberg: Rm 12:2 - -- 12:2 Dan jangan kamu tetap717 menjadi serupa dengan dunia718 ini, tetapi jadilah tetap719 diubahkan720 oleh pembaharuan pikiranmu,721 sehingga kamu m...

12:2 Dan jangan kamu tetap717 menjadi serupa dengan dunia718 ini, tetapi jadilah tetap719 diubahkan720 oleh pembaharuan pikiranmu,721 sehingga kamu membedakan722 manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan,723 dan yang sempurna.724

Bagi Nygren, Roma pasal 12:2 merupakan "pedoman yang paling mendasar dari etika Paulus".725 Kalau kita tidak berjaga-jaga, maka kita menjadi serupa dengan aiwn/aion ini. Kalau kita mau hidup sesuai dengan keadaan kita dalam Aiwn/Aion Baru, maka kuasa Roh Allah disediakan untuk mengubahkan kita.

Sebagai orang percaya, hanya ada dua alternatif bagi kita. Kita dapat tunduk pada seruan dunia ini untuk disesuaikan, sehingga kita tidak menonjol lagi. Ataupun kita dapat disesuaikan pada dunia yang akan datang, sehingga kita tidak betah di dunia ini. Seorang manusia pasti tetap berubah dan berkembang, hanya arahnya yang dapat ditentukan. Ada yang berkembang ke arah dunia yang akan datang dan ada yang menjadi semakin serupa dengan dunia ini. Surat Roma menceritakan bagaimana orang percaya dapat berseru kepada nama Tuhan Yesus untuk mengatasi kuasa dunia ini, sehingga "diselamatkan" dari belenggu Murka, Dosa, hukum Taurat, dan Maut (pasal 5-8).

Dan jangan kamu tetap menjadi serupa dengan dunia ini...

Tekanan dari dunia dan dari dalam diri kita sendiri untuk tetap menyatu dengan dunia tidak berkurang dalam pendewasaan Kristen. Tetapi sekarang ada harapan yang sejati bagi kita, sesuai dengan segala sesuatu yang diuraikan dalam pasal 8.

...tetapi jadilah tetap diubahkan oleh pembaharuan pikiranmu...

Ada jalan lain bagi kita. Roh Allah mau mengubahkan kita, sehingga diri kita disesuaikan dengan Aiwn/Aion yang akan Datang.

Kadang-kadang ada hamba Tuhan yang berkata bahwa dalam pelayanan Roh Allah akal dan pikiran kita harus dihilangkan, atau dibuang, tetapi menurut nats ini pikiran kita harus dibaharui, dan bukan dihilangkan. Sebaiknya kita mengatakan bahwa segala pikiran manusia lama harus dibuang, tetapi pikiran kita harus dibaharui melalui karya Roh Allah. Apa yang dikatakan dalam nats ini tidak jauh berbeda dari Efesus 1:18, di mana Rasul Paulus berdoa, "Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang...."

Oleh karena penyerahan yang disebut di atas adalah "ibadah yang masuk akal" maka Paulus menekankan pentingnya pembaharuan pikiran sebagai jalannya penyerahan tubuh.726 Hodges berkata,

Jika pikiran kita selalu diganggu dengan masalah-masalah hukum Taurat, sehingga pikiran kita selalu terfokus pada dosa - atau jika pikiran kita terfokus pada dosa dalam bentuk yang manapun, semangat dan kuasa dari kerinduan rohani kita berkurang, dan rohani kita dapat dikalahkan. Tetapi pembaharuan pikiran berarti mengembangkan hati yang selalu terarah pada hidup dan damai sejahtera (bandingkan Roma 8:5,6).... Cara bagaimana kita dapat diubahkan oleh pembaharuan pikiran tidak diuraikan dalam konteks ini, tetapi proses itu cukup jelas. Perhatian kita harus diarahkan pada kerohanian hidup ini, pada urusan Kristus. Ini suatu proses yang dikerjakan dengan sengaja dan kesadaran yang penuh di mana Firman Allah menjangkau setiap sudut dari hidup kita, dan Roh Allah menghidupkan kita.727

Dalam Surat Ibrani hal yang sama dikatakan beberapa kali. Penulis Surat Ibrani berkata, "...pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus..." (pasal 3:1), "Karena itu, marilah kita menghampiri Allah dengan hati yang tulus ikhlas..." (terjemahan harafiah dari pasal 10:22), dan "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus... Ingatlah selalu akan Dia..." (pasal 12:2-3). Dengan merenungkan Dia, yaitu Yesus yang diilhamkan dalam Firman Allah, yang hidup dan mengasihi kita, pikiran kita dibaharui dan kita tetap diubahkan.

Kadang anak-anak Allah menjadi takut atau gelisah bahwa mereka tidak akan menangkap kehendak Allah bagi mereka. Walaupun mereka rindu untuk diubahkan oleh pembaharuan pikiran mereka, tetapi mereka takut bahwa karena suatu masalah, sikap, atau kelakuan, mereka akan kelewatan dan tidak jadi diubahkan. Sebenarnya hal ini tidak usah menjadi masalah, karena Tuhan kita tidak akan merugikan kita. Kalau kita sungguh mau mengenal Dia secara akrab, dan kalau kita sungguh mau mengalami pembaharuan pikiran, maka Dia tidak akan menolak kita. Tetapi kalau kita hanya mau main-main dengan Dia, maka tidak ada pembaharuan pikiran bagi kita. Dia mengerti isi hati kita.

...sehingga kamu membedakan manakah kehendak Allah...

Tujuan "pembaharuan pikiran" diuraikan dalam nats ini, yaitu supaya kehendak Allah dapat dimengerti dan dilakukan. Dari nats ini kita mengerti dua hal: 1) bahwa kalau belum dibaharui, pikiran orang percaya tidak sanggup membedakan kehendak Allah, dan 2) bahwa orang percaya yang menyerahkan tubuhnya kepada Tuhan, yang pikirannya dibaharui, dapat mengerti kehendak Allah tanpa pelayanan atau pertolongan dari seorang ahli, atau seorang hamba Tuhan. Nats ini mengangkat kaum awam sebagai pribadi yang dapat mengenal dan melayani Tuhan.728

...apa yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna.

Menurut Cranfield,729 penjelasan singkat ini dicatat supaya mereka yang dari latar belakang mistisisme tidak berpikir bahwa "kehendak Allah" menunjuk pada hubungan mistis dengan Allah, yang tidak terhalang dengan masalah etis. Allah yang kita kasihi adalah Allah yang baik, sehingga barangsiapa yang mau melakukan kehendakNya harus melakukan apa yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna.

Hagelberg: Rm 12:3 - -- 12:3 Maka berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: janganlah kamu menganggap dirimu sen...

12:3 Maka berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: janganlah kamu menganggap dirimu sendiri730 lebih tinggi dari pada yang patut kamu anggap, tetapi anggaplah dirimu secara yang bersikap sedang, sebagaimana Allah telah membagi ukuran iman kepada kamu masing-masing.

Dengan penuh khidmat Paulus, seorang rasul yang diangkat untuk menjangkau orang-orang bukan Yahudi, menegaskan pentingnya sikap dan cita-cita yang layak.

...janganlah kamu menganggap dirimu sendiri lebih tinggi dari pada yang patut kamu anggap...

Perintah ini mengepalai segala perintah yang bersifat spesifik dalam seluruh bagian ini. Jangan tinggi hati. Sesungguhnya perintah ini berakar dalam teologia yang diuraikan dalam Roma pasal 1-11. Menurut Surat Roma kita tidak dapat membenarkan diri kita, tetapi kita mengalami kemurahan Tuhan Allah. Sikap tinggi hati bertentangan dengan pengertian ini mengenai diri kita. Sikap yang patut berkata, "Aku ini adalah orang yang diangkat oleh Allahku yang penuh kemurahan."

Kalau kita menganggap kesombongan hanya sebagai masalah ucapan yang tidak patut, atau sikap secara luar yang tidak sesuai, maka kita mempunyai suatu anggapan yang berbahaya. Kesombongan yang dilarang dalam Alkitab adalah sikap hati yang sombong, dan bukan hanya sikap secara luar yang tidak sopan. Sikap secara luar jauh lebih mudah diatur dari pada sikap hati, tetapi justru sikap hati yang selalu diutamakan dalam Firman Allah.

...tetapi anggaplah dirimu secara yang bersikap sedang...

Nats ini mengimbangi larangan yang disebut di atas, karena Paulus tidak mau kalau kita bersikap yang melebih-lebihkan. Jangan-jangan kita menjadi "terjebak" dalam kebiasaan di mana kita selalu menjelekkan diri kita, dan berkata, "Aku ini orang bodoh dan jelek, tidak dapat melakukan apa-apa untuk Tuhan, karena aku hanya diselamatkan saja." Sikap menjelekkan diri sendiri, sama dengan sikap sombong, tidak berkenan kepada Allah.

...sebagaimana Allah telah membagi ukuran iman kepada kamu masing-masing.

Sikap terhadap diri kita sendiri harus berdasarkan tingkat iman yang dibagi kepada setiap kita masing-masing. Sebenarnya nats ini menjadi peralihan pada diskusi mengenai karunia-karunia rohani dalam pasal 12:4-8. Pandangan kita terhadap diri kita sendiri yang patut harus diwarnai dengan pengertian mengenai peranan kita masing-masing dalam Tubuh Kristus. Kalau kamu diberikan karunia rohani untuk menginjili orang, kamu tidak usah mempunyai cita-cita di mana kamu akan menjadi dosen bahasa Ibrani di sekolah Alkitab. Bagi orang lain yang mempunyai karunia untuk menggembalakan dan untuk menolong, tetapi tidak mempunyai karunia untuk memimpin, suatu cita-cita di mana dia mau menjadi ketua dari sebuah yayasan yang besar sudah "lebih tinggi dari pada yang patut".

Hagelberg: Rm 12:3-8 - -- b. Supaya Cita-Cita yang Layak Ditentukan 12:3-8 Kehendak Allah harus dimengerti dan dilakukan. Dalam nats ini Paulus menguraikan ciri-khas kehidupa...

b. Supaya Cita-Cita yang Layak Ditentukan 12:3-8

Kehendak Allah harus dimengerti dan dilakukan. Dalam nats ini Paulus menguraikan ciri-khas kehidupan orang yang melakukan kehendak Allah. Nats ini merupakan peralihan antara "teori" dan "pelaksanaan".

Cita-cita yang layak bagi diri kita merupakan syarat yang pertama bagi pelaksanaan kehendak Allah. Baik sifat "minder" maupun sifat sombong sangat menghalangi pelaksanaan kehendak Allah. Yang diperlukan adalah sifat dan cita-cita yang layak, yang sesuai dengan karunia dan tingkat iman yang dimiliki setiap kita masing-masing.

Hagelberg: Rm 12:3 - -- 12:3 Maka berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: janganlah kamu menganggap dirimu sen...

12:3 Maka berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: janganlah kamu menganggap dirimu sendiri730 lebih tinggi dari pada yang patut kamu anggap, tetapi anggaplah dirimu secara yang bersikap sedang, sebagaimana Allah telah membagi ukuran iman kepada kamu masing-masing.

Dengan penuh khidmat Paulus, seorang rasul yang diangkat untuk menjangkau orang-orang bukan Yahudi, menegaskan pentingnya sikap dan cita-cita yang layak.

...janganlah kamu menganggap dirimu sendiri lebih tinggi dari pada yang patut kamu anggap...

Perintah ini mengepalai segala perintah yang bersifat spesifik dalam seluruh bagian ini. Jangan tinggi hati. Sesungguhnya perintah ini berakar dalam teologia yang diuraikan dalam Roma pasal 1-11. Menurut Surat Roma kita tidak dapat membenarkan diri kita, tetapi kita mengalami kemurahan Tuhan Allah. Sikap tinggi hati bertentangan dengan pengertian ini mengenai diri kita. Sikap yang patut berkata, "Aku ini adalah orang yang diangkat oleh Allahku yang penuh kemurahan."

Kalau kita menganggap kesombongan hanya sebagai masalah ucapan yang tidak patut, atau sikap secara luar yang tidak sesuai, maka kita mempunyai suatu anggapan yang berbahaya. Kesombongan yang dilarang dalam Alkitab adalah sikap hati yang sombong, dan bukan hanya sikap secara luar yang tidak sopan. Sikap secara luar jauh lebih mudah diatur dari pada sikap hati, tetapi justru sikap hati yang selalu diutamakan dalam Firman Allah.

...tetapi anggaplah dirimu secara yang bersikap sedang...

Nats ini mengimbangi larangan yang disebut di atas, karena Paulus tidak mau kalau kita bersikap yang melebih-lebihkan. Jangan-jangan kita menjadi "terjebak" dalam kebiasaan di mana kita selalu menjelekkan diri kita, dan berkata, "Aku ini orang bodoh dan jelek, tidak dapat melakukan apa-apa untuk Tuhan, karena aku hanya diselamatkan saja." Sikap menjelekkan diri sendiri, sama dengan sikap sombong, tidak berkenan kepada Allah.

...sebagaimana Allah telah membagi ukuran iman kepada kamu masing-masing.

Sikap terhadap diri kita sendiri harus berdasarkan tingkat iman yang dibagi kepada setiap kita masing-masing. Sebenarnya nats ini menjadi peralihan pada diskusi mengenai karunia-karunia rohani dalam pasal 12:4-8. Pandangan kita terhadap diri kita sendiri yang patut harus diwarnai dengan pengertian mengenai peranan kita masing-masing dalam Tubuh Kristus. Kalau kamu diberikan karunia rohani untuk menginjili orang, kamu tidak usah mempunyai cita-cita di mana kamu akan menjadi dosen bahasa Ibrani di sekolah Alkitab. Bagi orang lain yang mempunyai karunia untuk menggembalakan dan untuk menolong, tetapi tidak mempunyai karunia untuk memimpin, suatu cita-cita di mana dia mau menjadi ketua dari sebuah yayasan yang besar sudah "lebih tinggi dari pada yang patut".

Hagelberg: Rm 12:4-5 - -- 12:4-5 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita...

12:4-5 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; dan kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.

Sikap terhadap diri kita yang "bersifat sedang" berdasarkan pengertian mengenai peranan kita masing-masing dalam jemaat Kristus.

Dalam pasal 12:4-5 tubuh jasmani manusia dipakai sebagai gambaran untuk menjelaskan kesatuan dan keaneka ragaman yang dimiliki jemaat Kristus dan anggotanya. Gambaran yang sama dipakai dalam I Korintus 12:27. Gambaran ini menolong kita untuk memperoleh sikap yang benar mengenai diri kita. Ada orang yang melihat orang lain yang pandai menggembalakan, dan oleh karena dia tidak mempunyai karunia yang sama maka dia menjadi kecil hati, atau iri hati. Pandangan tersebut tidak benar. Orang lain pandai mengajar, dan dia mengecilkan pelayanan teman-teman yang tidak mengerti bahasa Yunani. Sifat itu tidak patut.

Hagelberg: Rm 12:4-5 - -- 12:4-5 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita...

12:4-5 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; dan kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.

Sikap terhadap diri kita yang "bersifat sedang" berdasarkan pengertian mengenai peranan kita masing-masing dalam jemaat Kristus.

Dalam pasal 12:4-5 tubuh jasmani manusia dipakai sebagai gambaran untuk menjelaskan kesatuan dan keaneka ragaman yang dimiliki jemaat Kristus dan anggotanya. Gambaran yang sama dipakai dalam I Korintus 12:27. Gambaran ini menolong kita untuk memperoleh sikap yang benar mengenai diri kita. Ada orang yang melihat orang lain yang pandai menggembalakan, dan oleh karena dia tidak mempunyai karunia yang sama maka dia menjadi kecil hati, atau iri hati. Pandangan tersebut tidak benar. Orang lain pandai mengajar, dan dia mengecilkan pelayanan teman-teman yang tidak mengerti bahasa Yunani. Sifat itu tidak patut.

buka semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat

Matthew Henry: Rm 12:1-21 - Kewajiban-kewajiban Orang Percaya Setelah dengan panjang lebar menjelaskan dan menegaskan pengajaran Kekristenan yang paling mendasar dan utama ini, sampailah Rasul Paulus pada tah...

SH: Rm 12:1-2 - Kemurahan Allah. (Jumat, 24 Juli 1998) Kemurahan Allah. Pernahkah secara mendalam kita renungkan kemurahan Allah dalam Yesus Kristus? Begitu luas, dalam, hebat kemurahan Allah. Dengan meng...

SH: Rm 12:1-5 - Mempersembahkan hidup (Kamis, 24 Agustus 2006) Mempersembahkan hidup Banyak orang memahami ibadah dalam arti menghadiri kebaktian gereja, berdoa, menyanyikan pujian, dan memberikan uang persemb...

SH: Rm 12:1-8 - Karena bukan milik sendiri, kita melayani (Selasa, 20 April 2010) Karena bukan milik sendiri, kita melayani Tahukah Anda ciri apa yang ada pada orang yang mengalami kemurahan Allah, dalam gaya hidup keseharian ...

SH: Rm 12:1-8 - Diperbarui lalu melayani (Rabu, 3 April 2013) Diperbarui lalu melayani Gaya hidup seseorang harus berpadanan dengan statusnya. Demikian juga orang percaya, harus hidup berpadanan dengan status se...

SH: Rm 12:1-8 - Persembahan yang Benar (Sabtu, 12 November 2016) Persembahan yang Benar Apa pun agama dan kepercayaannya, manusia biasanya memberikan persembahan kepada Pribadi yang disembahnya. Caranya bermacam-ra...

SH: Rm 12:1-8 - Hidup Baru demi Kemurahan Allah (Rabu, 13 Juli 2022) Hidup Baru demi Kemurahan Allah Apa yang kita lakukan setelah mendapatkan sesuatu yang penting dan berharga dengan cuma-cuma? Tentu, kita akan menguc...

SH: Rm 12:3-5 - Kita adalah Gereja. (Sabtu, 25 Juli 1998) Kita adalah Gereja. Kebanyakan kita memahami keselamatan sebagai pengalaman pribadi akibat meresponi anugerah Allah dengan iman dan tobat pribadi. It...

Utley: Rm 12:1-2 - --NASKAH NASB (UPDATED): Rom 12:1-21 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebaga...

Utley: Rm 12:3-8 - --NASKAH NASB (UPDATED): Rom 12:3-83 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah ka...

Topik Teologia: Rm 12:1 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah Keputusan-keputusan Allah Kehendak Allah Kehendak Allah di Dalam Kehidupan Orang-orang Percaya ...

Topik Teologia: Rm 12:2 - -- Allah yang Berpribadi Natur Allah sebagai Pribadi Allah itu Sempurna Ula 32:4 2Sa 22:31 Ayu 37:16 Maz 19:7 Ams 30:5 Mat 5:48 Ro...

Topik Teologia: Rm 12:3 - -- Roh Kudus Roh Kudus dalam Diri Orang-orang Percaya Karunia-karunia Roh Tujuan dari Karunia-karunia Karunia-karunia adala...

Topik Teologia: Rm 12:4 - -- Roh Kudus Roh Kudus dalam Diri Orang-orang Percaya Karunia-karunia Roh Tujuan dari Karunia-karunia Karunia-karunia adala...

TFTWMS: Rm 12:1-2 - Sikap Terhadap Allah SIKAP TERHADAP ALLAH (Roma 12:1, 2) 1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu se...

TFTWMS: Rm 12:3-13 - Sikap Terhadap Saudara-saudara Seiman SIKAP TERHADAP SAUDARA-SAUDARA SEIMAN (Roma 12:3-13) Setelah membahas masalah sikap saudara-saudara seimannya terhadap Allah, Paulus beralih kepada s...

TFTWMS: Rm 12:3-8 - Kerendahan Hati Kerendahan hati (Roma 12:3-8) 3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu...

buka semua
Pendahuluan / Garis Besar

Full Life: Roma (Pendahuluan Kitab) Penulis : Paulus Tema : Kebenaran Allah telah Dinyatakan Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 57 Latar Belakang Surat Roma ini mer...

Full Life: Roma (Garis Besar) Garis Besar Pendahuluan (Rom 1:1-17) I. Kebutuhan Mendesak Manusia Akan Kebenaran (Rom 1:18-3:20) A. Kebutuhan Or...

Matthew Henry: Roma (Pendahuluan Kitab) Jika kita boleh membandingkan satu kitab dengan kitab lainnya dan meminta pendapat dari beberapa orang beriman dan saleh, akan disimpulk...

Jerusalem: Roma (Pendahuluan Kitab) SURAT-SURAT PAULUS PENGANTAR Kronologi kehidupan Paulus Dengan menggunakan Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus, maka tokoh ini lebih kita kenal da...

Ende: Roma (Pendahuluan Kitab) SURAT RASUL PAULUS KEPADA UMAT ROMA KATA PENGANTAR Menurut pendapat paling umum, surat kepada umat Roma ini ditulis oleh Paulus. di Korintus pada awal...

Hagelberg: Roma (Pendahuluan Kitab) PENDAHULUAN Pendahuluan Keunikan Surat Roma Surat Roma adalah satu-satunya surat yang ditulis oleh Paulus kepada jemaat yang belum dikenalnya. Oleh k...

Hagelberg: Roma (Garis Besar) GARIS BESAR roma I. Pendahuluan 1:1-1:17 A. Salam 1:1-1:7 B. Perkenalan 1:8-1:15 C. Tema Surat 1:16...

Hagelberg: Roma DAFTAR PUSTAKA roma Daftar Kepustakaan Barclay, William, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Roma, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, hak cipta 1983. Bruce, F....

TFTWMS: Roma (Pendahuluan Kitab) PASAL 12 KEHIDUPAN ORANG KRISTEN (BAGIAN 1) Pasal 1 sampai 8 berisi komentar Paulus tentang dasar keselamatan kita, sedangkan pasal 9 sampai 11 memb...

TFTWMS: Roma (Pendahuluan Kitab) Pasal Favorit (Roma 12) Roma 12 adalah pasal Alkitab kesukaan ibu saya. Dalam bulan-bulan terakhir hidupnya, ia kadang-kadang tidak dapat secara fisi...

TFTWMS: Roma (Pendahuluan Kitab) Ibadah Yang Berkenan (Roma 12:1) Apa pun yang kita lakukan untuk Tuhan harus melibatkan pikiran. Kita harus jangan pernah melayani Dia secara ritual,...

TFTWMS: Roma (Garis Besar) Catatan Akhir: 1 John R. W. Stott, The Message of Romans: God's Good News for the World, The Bible Speaks Today (Downers Grove, Ill.: Inter-Va...

TFTWMS: Roma (Pendahuluan Kitab) "Jangan Menjadi Serupa" (Roma 12:2) Dunia terus-menerus menekan kita agar menjadi serupa dengan standarnya. Tekanan itu dapat datang dari m...

TFTWMS: Roma (Pendahuluan Kitab) Kamu Istimewa! (Roma 12:3-8) Bayangkan secarik kertas tergeletak di atas meja di hadapan Anda. Pada bagian atas halaman kertas itu terdapat petunjuk ...

BIS: Roma (Pendahuluan Kitab) SURAT PAULUS KEPADA JEMAAT DI ROMA PENGANTAR Surat Paulus Kepada Jemaat di Roma ditulis untuk mempersiapkan mereka terhadap kunjungannya kepada mere

SURAT PAULUS KEPADA JEMAAT DI ROMA

PENGANTAR

Surat Paulus Kepada Jemaat di Roma ditulis untuk mempersiapkan mereka terhadap kunjungannya kepada mereka. Menurut rencana, Paulus akan bekerja sementara waktu di antara orang-orang Kristen di sana, kemudian dengan bantuan mereka, ia ingin pergi ke Spanyol. Paulus menulis surat ini untuk menjelaskan pengertiannya tentang agama Kristen dan tuntutan-tuntutannya yang praktis untuk kehidupan orang-orang Kristen.

Setelah menyampaikan salamnya kepada orang-orang dalam jemaat di Roma, dan memberitahukan kepada mereka tentang doanya bagi mereka, Paulus mengemukakan tema suratnya ini: "Dengan Kabar Baik itu Allah menunjukkan bagaimana caranya hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali; caranya ialah dengan percaya kepada Allah, dari mula sampai akhir" (Rom 1:17).

Setelah itu Paulus menguraikan temanya itu. Semua orang --baik Yahudi maupun bukan Yahudi -- perlu diperbaiki hubungannya dengan Allah, sebab semuanya sama-sama berada dalam kekuasaan dosa. Hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali kalau manusia percaya kepada Yesus Kristus. Kemudian Paulus menguraikan tentang hidup baru yang dialami oleh manusia kalau bersatu dengan Kristus. Hidup baru itu tumbuh karena adanya hubungan yang baru dengan Allah. Orang yang sudah percaya kepada Yesus, hidup damai dengan Allah, dan Roh Allah membebaskan dia dari kekuasaan dosa dan kematian. Dalam pasal 5-8 (Rom 5:1-8:39) Paulus menjelaskan juga tujuan Hukum-hukum Allah dan kuasa Roh Allah di dalam kehidupan orang percaya. Kemudian Paulus menjelaskan bahwa orang Yahudi dan bukan Yahudi termasuk dalam rencana Allah untuk umat manusia. Paulus menyimpulkan bahwa penolakan Yesus oleh orang Yahudi sudah termasuk dalam rencana Allah untuk menolong manusia berdasarkan rahmat-Nya melalui Yesus Kristus. Paulus yakin bahwa orang Yahudi tidak selalu akan menolak Yesus. Akhirnya Paulus menulis tentang bagaimana orang harus hidup sebagai orang Kristen, terutama sekali tentang caranya mempraktekkan kasih dalam hubungan dengan orang-orang lain. Untuk itu Paulus memilih pokok-pokok seperti berikut ini: melayani Allah, kewajiban orang Kristen terhadap negara dan sesama orang Kristen, dan berbagai-bagai persoalan yang menyangkut hati nurani. Paulus menutup suratnya ini dengan pesan-pesan pribadi dan puji-pujian kepada Allah.

Isi

  1.  Pendahuluan dan tema
    Roma 1:1-17
  2.  Kebutuhan manusia akan keselamatan
    Roma 1:18-3:20
  3.  Jalan keselamatan dari Allah
    Roma 3:21-4:25
  4.  Hidup baru karena bersatu dengan Kristus
    Roma 5:1-8:39
  5.  Israel dalam rencana Allah
    Roma 9:1-11:36
  6.  Kelakuan Kristen
    Roma 12:1-15:13
  7.  Penutup dan salam pribadi
    Roma 15:14-16:27

Ajaran: Roma (Pendahuluan Kitab) Tujuan Supaya orang-orang Kristen mengerti ajaran-ajaran utama Kitab Roma dan yakin bahwa manusia diselamatkan hanya oleh iman kepada Tuhan Yesus Kr

Tujuan

Supaya orang-orang Kristen mengerti ajaran-ajaran utama Kitab Roma dan yakin bahwa manusia diselamatkan hanya oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus.

Pendahuluan

Penulis : Rasul Paulus (Rom 1:1).

Tahun : Sekitar tahun 58 sesudah Masehi, dari kota Korintus.

Penerima : Orang-orang Kristen di kota Roma (dan juga setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).

Isi Kitab: Kitab Roma terbagi atas 16 pasal. Dalam kitab ini Rasul Paulus menjelaskan tentang cara manusia yang berdosa diselamatkan, yaitu melalui iman saja kepada Tuhan Yesus. Dan juga tentang cara hidup orang-orang yang telah diselamatkan tersebut.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Roma

  1. Pasal 1-11 (Rom 1:1-11:36).

    Pengajaran tentang Injil merupakan kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap manusia

    Pada bagian ini dijelaskan bahwa semua manusia telah berbuat dosa dan sudah tidak mengenal Allah. Karena itu manusia berdosa sudah berada dalam penghukuman Allah, yaitu kematian. Keselamatan dari kematian akibat dosa tidak dapat diperoleh melalui usaha manusia atau melalui melakukan Hukum Taurat. Keselamatan itu hanya dapat diperoleh dalam anugerah Allah yang ada pada Tuhan Yesus. Ini berarti keselamatan manusia hanya dapat diperoleh melalui iman kepada anugerah Allah yang ada di dalam Tuhan Yesus.

    Pendalaman

    1. Berdasarkan pasal Rom 1:21-25,28-31. Apakah yang dilakukan manusia di dunia?
    2. Bacalah pasal Rom 3:23; 6:23. _Tanyakan_: Berapa banyakkah manusia yang berdosa? Apakah akibat dari dosa?
    3. Bacalah pasal Rom 10:9-13. _Tanyakan_: Bagaimanakah caranya manusia diselamatkan?
  2. Pasal 12-16 (Rom 12:1-16:27).

    Pengajaran tentang kehidupan orang Kristen setiap hari

    Pada bagian ini, dijelaskan bagaimana seharusnya kehidupan dari setiap orang yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat-Nya.

    Pendalaman

    1. Bacalah pasal Rom 12:1-2. _Tanyakan_: Apakah ibadah orang Kristen yang sejati dan berkena di hadapan Allah?
    2. Bacalah pasal Rom 12:6-8. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap kehidupan seorang pelayan Firma Allah?
    3. Bacalah pasal Rom 12:9-21. _Tanyakan_: Bagaimanakah cara hidup orang percaya/Kristen dala masyarakat?
    4. Bacalah pasal Rom 13:1. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap orang Kristen terhadap pemerintah?
    5. Bacalah pasal Rom 15:1. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap orang Kristen terhadap orang yan lemah?
    6. Bacalah pasal Rom 16:17-18. _Tanyakan_: Apakah peringatan Rasul Paulus terhadap orang percaya?

II. Kesimpulan

Melalui Kitab Roma jelaslah bahwa Allah mengatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa, dan mengalami penghukuman, yaitu kematian. Allah juga dengan tegas menyatakan bahwa semua usaha manusia untuk menyelamatkan diri dari kematian itu sia-sia. Allah menyatakan bahwa manusia memperoleh keselamatan hanya melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus.

Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab

  1. Siapakah penulis Kitab Roma?
  2. Mengapakah semua manusia berada dalam penghukuman Allah?
  3. Mengapakah orang Kristen perlu menguduskan diri?
  4. Bagaimanakah cara hidup orang Kristen?

Intisari: Roma (Pendahuluan Kitab) Inti InjilMENGAPA ROMA?Dalam Kisah para Rasul kita saksikan Paulus memulai gereja-gereja di tempat-tempat yang sekarang kita kenal sebagai Turki dan Y

Inti Injil

MENGAPA ROMA?
Dalam Kisah para Rasul kita saksikan Paulus memulai gereja-gereja di tempat-tempat yang sekarang kita kenal sebagai Turki dan Yunani. Tetapi, ia mempunyai suatu rencana jangka panjang untuk menginjili lebih jauh ke barat, yaitu ke Roma dan kemudian lebih jauh lagi. Namun demikian ada hal-hal lain yang perlu dikerjakan terlebih dahulu. Ia harus kembali ke Yerusalem untuk mengambil bantuan yang telah dikumpulkan oleh orang-orang Kristen bukan Yahudi bagi orang-orang miskin yang percaya di sana. Setelah itu ia dapat dengan leluasa mencurahkan perhatiannya ke ibu kota tersebut, dan setelah itu ia mengarahkan pandangannya ke Spanyol (15:22-29). Alasan Paulus ialah ia selalu ingin merintis daerah baru dan memberitakan Injil di tempat Injil belum pernah didengar. Ini sedikit menjelaskan mengapa surat ini ditulis - sebuah gereja sudah dibangun di Roma, karena itu Paulus tidak menganggap kunjungan ke Roma sebagai prioritas utama (15:18-21). Kita tidak tahu kapan gereja itu didirikan, tetapi jika kita melihat daftar para peziarah di Hari Pentakosta, kita akan melihat bahwa di antara mereka terdapat orang-orang Roma (Kis. 2: 10). Dari nama-nama pada akhir surat ini, rupa-rupanya Paulus sudah mengenal sejumlah besar anggota jemaat di sana (16:3-15), hal ini dapat dimengerti karena banyak jalan menuju Roma. Banyak orang melakukan perjalanan di daerah kekaisaran Roma terutama para pedagang, dan banyak dari mereka akhirnya menetap di ibu kota.

MENGAPA SURAT INI DITULIS?
Tampaknya Paulus sedang mempersiapkan kunjungannya dengan menjelaskan Injil bagi mereka. Mungkin ada orang yang mengritik ajarannya dan ia ingin meluruskan hal itu. Pada waktu yang bersamaan penulisan surat ke Roma merupakan kesempatan untuk menulis intisari kabar baik tentang Kristus secara lebih terinci dibandingkan dengan yang terdapat dalam kitab Perjanjian Baru yang lain. Surat Roma merupakan salah satu tulisan Paulus yang paling teratur, oleh karenanya surat ini telah menjadi buku sumber bagi orang Kristen sejak ia mendiktekannya kepada kawannya, Tertius, di Korintus sekitar tahun 57.

PAULUS DI ROMA.
Rencana Paulus tidak berjalan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Kita tahu dari Kisah para Rasul bahwa ketika tiba di Yerusalem ia ditangkap, dan setelah beberapa saat di penjara, ia memohon, seperti lazimnya warga negara Romawi, supaya kasusnya dapat didengar oleh Kaisar. Oleh karena itu, ia dibawa ke Roma sebagai tawanan. Rupa-rupanya ia dibebaskan dan melanjutkan pekerjaan pelayanannya sebelum akhirnya dibunuh di Roma.

ORANG ROMAWI DAN GEREJA.
Ketika orang Kristen menemukan kembali surat-surat seperti surat Roma pada waktu Reformasi, hal ini mengubah gereja secara besar-besaran. Mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat memperoleh keselamatan dari apa yang mereka lakukan. Allah telah melakukan keselamatan itu bagi mereka, dalam cara yang memungkinkan Ia dapat membenarkan orang-orang berdosa. Rahasianya tentu terdapat pada salib.

Pesan

1. Kita semua perlu dibenarkan di hadapan Allah (pasal 1-3)
o Bagi orang bukan Yahudi, cukup banyak yang dapat diketahui tentang Dia
- dalam alam semesta. Rom 1:19-20
- dalam kenyataan kita sebagai ciptaan. Rom 2:14-15
o Untuk orang Yahudi, lebih dari cukup - dalam firman-Nya. Rom 2:12, 17-24;3:1-2
o Semua orang jatuh di dalam dosa. Rom 3:9-20, 23
o Tidak seorang pun
- boleh menghakimi orang lain. Rom 2:1-3
- boleh bermegah diri. Rom 3:27
- dapat berdalih. Rom 1:20; 2:1; 3:19
- dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Rom 3:20, 23

2. Allah melakukan semua itu (pasal 3-5)
o Kematian Kristus membayar semua hutang
- Ia mati menggantikan kita. Rom 3:24-25
- pada waktu kita masih berdosa. Rom 5:6-8
- kita dapat dibenarkan. Rom 3:24
o Abraham mempercayai firman Allah
- kita pun harus beriman. Rom 3:25; 4:16-25; 5:1
o Adam melakukan sesuatu yang berakibat pada kita sampai sekarang
- demikian pula apa yang dilakukan Kristus di kayu salib. Rom 5:12-19

3. Cara hidup yang berbeda (pasal 6-8)
o Masalahnya ialah sifat dosa manusia
- yang tidak dapat menjadi baik. Rom 7:18
- yang berseteru terhadap Allah. Rom 8:7
- yang tidak memperkenan Allah. Rom 8:8
o Kuasa datang dari Roh Kudus
- yang diam di dalam kita. Rom 8:9-11
- yang menimbulkan pertentangan. Rom 7:13-23
- yang menyediakan kemenangan. Rom 7:24-25
o Kita harus bekerja sama dengan Dia
- menolak dosa. Rom 6:13, 16, 19; 8:13
- menaati Kristus. Rom 6:13, 16-19, lihat Rom 12:1
o Kita bisa
- memperoleh kemenangan. Rom 6:14
- menerima kehidupan. Rom 8:11
- menjadi anak-anak Allah. Rom 8:14-17
- mengalami pertolongan-Nya. Rom 8:26-27
- menjadi seperti Kristus. Rom 8:28-30, lihat Rom 12:2
- merasa pasti bahwa kita adalah milikNya. Rom 8:31-39

4. Allah tahu apa yang sedang dilakukanNya (pasal 9-11)
o Allah tahu bagaimana mengendalikan umat-Nya
- terhadap orang Yahudi yang tidak taat sekalipun. Rom 9:1-33
- Ia mempunyai rencana induk. Rom 11:1-32
o Kita tetap harus memberikan tanggapan
- dalam iman yang taat. Rom 10:5-21

5. Kita diselamatkan bersama (pasal 12-1)
o Kita adalah anggota dari satu tubuh
- saling memiliki. Rom 12:3-8
- saling mengasihi. Rom 12:9-21; 13:8-10
- saling menerima. Rom 14:1-15:7
- saling menghayati gaya hidup yang baru. Rom 13:1-7, 11-14

Penerapan

1. Tawaran itu cuma-cuma
(untuk dibenarkan di hadapan Allah)
o Karena keberadaan kita, itu harus terjadi
o Itu dapat terjadi karena Kristus telah
melakukannya
o Ini berarti
- kita tidak dapat memperolehnya sendiri
- kita harus menerimanya dengan iman

2. Kuasa itu ada
(untuk hidup sebagai orang Kristen)
o Oleh karena kita tidak mampu melakukannya sendiri
o Oleh karena Roh Kudus hidup di dalam kita
o Ini berarti
- membuang sifat-sifat dosa kita
- menaati Yesus Kristus

3. Persekutuan Itu milik kita
(bersama dengan sesama Kristen)
o Oleh karena kita saling memiliki
o Oleh karena kita sekarang tahu bagai
mana mengasihi
o Ini berarti
- kita harus menumbuhkan dan menghargainya
- kita tidak boleh menyalahgunakan atau memandang enteng persekutuan Kristen

Tema-tema Kunci

1. Anugerah.
Kebenaran yang berkali-kali ditanamkan ialah bahwa jika kita dapat menjadi Kristen, Allah yang harus melakukannya. Anugerah Allah itu diberikan dengan cuma-cuma, kita tidak dapat melakukan sendiri. Namun demikian, kita tidak boleh juga menganggap hal itu sepele. Telusurilah tema ini dalam seluruh surat Roma: Rom 1:7; 2:4; 3:24, 27; 4:16; 5:15, 17, 21; 6:1, 15; 11: 5-6.

2. Iman.
Kita mendapat anugerah cuma-cuma dari Allah oleh iman kepada Kristus. Pada saat yang sama, tidak berarti kita hanya semata-mata percaya tentang Dia, tetapi menerima firman Allah, menaati-Nya dan mengakui Kristus. Perhatikan bagaimana Paulus menekankan tentang iman dalam surat ini, dan juga bagaimana ia mendefinisikannya. Apakah iman kita cukup besar? 1:5 (lihat 15:18); Rom 1:16-17; 3:22, 26-31; 4:1-25; 5:1; 10:8-11; 10:17.

3. Pembebasan (atau Pembenaran).
Kata di atas diambil dari istilah yang ada dalam sidang pengadilan. Allah membebaskan - atau 'membenarkan' - pendosa, menyatakannya'benar', oleh karena apa yang telah Yesus lakukan sebagai penggantinya. Lihat bagaimana Paulus mengaitkan ini dalam kematian Kristus dan iman: Rom 1:17; 3:21-26; 4:1-25; 5:8-11, 15-21; 10:1-10.

4. Kebersamaan.
Perhatikan apa yang Paulus katakan bahwa kita semua berdosa dan kita diselamatkan bersama-sama. Ia menggunakan gambaran tentang tubuh ketika ia ingin menunjukkan bagaimana kita harus bekerja sama satu dengan yang lain. Walaupun hal-hal yang mengganggu dan memecah belah Kristen pada zaman Paulus berbeda dengan masa kini, apakah ia memberikan pedoman yang dapat kita terapkan saat ini? Khususnya lihat 14:1-15:7.

5. Allah adalah Raja.
Kita mendapat kesan yang jelas bahwa walaupun manusia tidak percaya, Allah tetap mengendalikan dunia, sebagaimana Ia mengatur kehidupan Kristen. Hal ini menjadi jaminan yang sangat berarti bagi mereka yang percaya, walaupun kita tidak dapat mengerti bagaimana Ia melakukannya. Bacalah seluruh pasal 9 dan 10 sekali lagi. Bagaimana keduanya saling mengisi?

Garis Besar Intisari: Roma (Pendahuluan Kitab) [1] 'MENGAPA SAYA MENULIS...' Rom 1:1-7 Rom 1:1-17Semua tentang Yesus Kristus Rom 1:8-15Saya mempunyai sesuatu untuk dibagikan Rom 1:16-17Berit

[1] 'MENGAPA SAYA MENULIS...' Rom 1:1-7

Rom 1:1-17Semua tentang Yesus Kristus
Rom 1:8-15Saya mempunyai sesuatu untuk dibagikan
Rom 1:16-17Berita secara ringkas

[2] 'KITA SEMUA ADALAH ORANG BERDOSA' Rom 1:18-3:20

Rom 1:18-32Mereka yang tidak memiliki Alkitab
Rom 2:1-11Menghakimi orang lain?
Rom 2:12-16Allah akan menghakimi kita semua
Rom 2:17-3:20Lebih baikkah orang Yahudi?

[3] 'ALLAH MEMPUNYAI JALAN' Rom 3:21-5:21

Rom 3:21-26Apa yang dilakukan oleh salib
Rom 3:27-31Siapa yang boleh bermegah?
Rom 4:1-25Abraham percaya lebih dulu
Rom 5:1-5Sukacita - walaupun dalam kesusahan
Rom 5:6-11Ketika kita tidak berdaya
Rom 5:12-21Kristus dan Adam

[4] 'HIDUP BARU' Rom 6:1-8:39

Rom 6:1-14Dosa dapat dikalahkan
Rom 6:15-23Pergantian pemilik
Rom 7:1-6Pergantian pasangan
Rom 7:7-25Peperangan dalam hati
Rom 8:1-11Roh memberi hidup
Rom 8:12-17Anak-anak Allah!
Rom 8:18-25Dan banyak lagi yang lain
Rom 8:26-27Doa
Rom 8:28-30Tujuan
Rom 8:31-39Apa lagi yang dapat saya katakan?

[5] 'TETAPI BAGAIMANA HALNYA DENGAN ORANG YAHUDI?' Rom 9:1-11:36

Rom 9:1-5Hak-hak istimewa mereka
Rom 9:6-33Maksud Allah
Rom 10:1-21Iman menyelamatkan
Rom 11:1-36Rencana yang aneh

[6] 'HAYATILAH!' Rom 12:1-15:13

Rom 12:1-2Kehidupan yang dipersembahkan
Rom 12:3-21Kehidupan di dalam satu tubuh
Rom 13:1-7Hidup dalam masyarakat
Rom 13:8-10Hidup dalam kasih
Rom 13:11-14Bangun dan hiduplah!
Rom 14:1-15:13Hidup bersama dengan sesama

[7] 'RENCANA HARI DEPANKU' Rom 15:14-33

Rom 15:14-21Pelayanan saya
Rom 15:22-33Ambisi saya

[8] 'SANGAT BANYAK KAWAN DI ROMA' Rom 16:1-27

Allah memberkati kalian semua
Advanced Commentary (Kamus, Lagu-Lagu Himne, Gambar, Ilustrasi Khotbah, Pertanyaan-Pertanyaan, dll)


TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.48 detik
dipersembahkan oleh YLSA